Miris!!! IKN Super Mewah Dibangun Triliunan, Namun Ada 4 Desa Didekatnya Sangat Tertinggal

Borneonews, Kubar126 Dilihat

INSPIRATORNEWS.COM SENDAWAR – Geliat pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di Provinsi Kalimantan Timur sudah berjalan dengan baik, akan tetapi tidak pada 4 Desa di Kecamatan Bongan Kabupaten Kutai Barat, yakni Desa Lemper, Deraya, Tanjung Soke dan Gerunggung berpredikat sebagai desa sangat tertinggal di Kaltim.

Kalau dilihat secara kasat mata ke 4 desa tersebut adalah berbatasan langsung dengan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) lokasi Ibukota Nusantara (IKN) yang sangat dibanggakan dengan duit triliunan.

Sungguh sangat ironis, IKN sementara di bangun dengan gedung-gedung nan mewah dan menjadi ikon Negara Indonesia akan tetapi disampingnya terdapat desa dengan predikat sangat tertinggal.

Salah satu warga Bongan, Halim mengatakan seharusnya IKN jangan dulu di bangun, kalau bisa daerah penyangga disekitarnya harus diprioritaskan, agar akses sekitar IKN dapat tersentuh pembangunan infrastrukturnya.

“Kami bangga kehadiran IKN di Kaltim, akan tetapi daerah kami juga harus menjadi prioritas pembangunan terutama di 4 desa tersebut yang sangat tertinggal,” katanya.

“Mohon pemerintah pusat maupun daerah untuk lebih peduli nasib warga yang masih terisolir akibat predikat desa sangat tertinggal dan sangat merindukan kue pembangunan dapat di laksanakan di daerah kami,” ujarnya.

Hal yang sama dikatakan warga Kampung Deraya Mursalim mengatakan selama 79 tahun Indonesia merdeka belum pernah merasakan hasil pembangunan di Kampung Deraya dan 3 Kampung lainnya di Kecamatan Bongan.

“Kami warga asli Kecamatan Bongan sangat tersiksa dengan keadaan ini, karena melihat kondisi jalan di tempat kami rusak parah dan apabila musim hujan pasti terjadi lumpuh total dan terisolir,” karena jalan dan jembatan tidak bisa dilewati akibat jalan licin dan berlumpur termasuk ada beberapa jembatan yang bolong.

Lanjut Mursalim, kemudian diperparah juga dengan adanya tanah longsor yang menutupi badan jalan sehingga tidak bisa dilewati sama sekali oleh kenderaan roda empat. Jalanan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, itu pun kendaraan yang dimodifikasi.

“Kami harapkan pemerintah daerah dan pusat untuk lebih peduli jangan tutup mata dengan keadaan kami, kami sudah lama menderita, mohon infrastruktur dasar kami yaitu akses jalan dan jembatan di perhatikan, agar perekonomian warga berjalan dengan baik,” kata Mursalim berharap.(ari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *