Kepala Desa di Kukar Terima Papan Interaktif dari Wakil Ketua DPRD Kukar Alif Turiadi sebagai Penunjang Efektivitas Komunikasi dan Koordinasi Desa

INSPIRATORNEWS.COM TENGGARONG – Sebagai bentuk peningkatan efektivitas komunikasi dan koordinasi antara pemerintah desa dan instansi terkait, khususnya dalam mengajukan usulan program Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah maka perlu sarana yang memadai dan alat komunikasi yang cepat dan efektif.

Maka dari itu, Wakil Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Alif Turiadi, secara simbolis menyerahkan bantuan papan interaktif kepada para kepala desa di Kantor DPRD Kukar, Kamis (1/8/2024).

Alif Turiadi menjelaskan, sebanyak 55 papan interaktif diserahkan untuk meningkatkan efektivitas kepada para Kepala Desa di Kutai Kartanegara.

Papan interaktif ini diharapkan dapat meminimalisir mobilisasi dan waktu yang diperlukan untuk koordinasi, terutama bagi desa-desa yang berada di lokasi terpencil.

“Hari ini kita wujudkan salah satu aspirasi pokok pikiran kami untuk para kepala desa, bukan hanya dari Dapil kami, tetapi dari seluruh Dapil,” kata Alif.

Alif berharap dengan adanya sarana prasarana ini, kinerja para kepala desa dan aparatur desa dapat meningkat di masa mendatang.

“Harapannya tentu dengan sarana prasarana yang sudah kita berikan kepada mereka akan dimanfaatkan dengan baik karena ini akan menunjang kinerja dari para kepala desa dan aparatur desa,” jelasnya.

Selain papan interaktif, Alif juga menyampaikan bahwa akan ada bantuan laptop untuk mendukung penggunaan papan interaktif tersebut.

“Setelah pemberian papan interaktif tadi, akan ada laptop,” bebernya.

Penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari komitmen DPRD Kukar untuk terus mendukung dan meningkatkan kualitas pelayanan di tingkat desa, serta memastikan bahwa setiap desa di Kukar memiliki akses yang memadai untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait.

Alif Turiadi menjelaskan bahwa ide untuk menyediakan sarana prasarana papan interaktif ini muncul setelah pandemi COVID-19.

“Setelah pasca COVID-19, kita masih bingung bagaimana caranya melakukan rapat-rapat dengan instansi terkait, termasuk dengan desa-desa, terutama saat mereka akan memasukkan usulan-usulan SIPD,” pumgkasnya. (Zlf/ADV)

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *